Thursday, January 16, 2020

Operator Seluler Di Indonesia Yang Kini Sudah Tiada

PelangiQQSecanggih apapun hapenya, tidak akan berfungsi dengan sempurna tanpa adanya SIM card atau provider (operator) yang menyertainya. Ya, provider seluler menyediakan jasa berupa jaringan telekomunikasi termasuk internet mobile bagi para pengguna ponsel. Di Indonesia sendiri terdapat tiga besar provider dengan pelanggan terbanyak, mereka adalah Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Nah, sejak hape mulai masuk ke Indonesia pada era 1990an, telah ada provider seluler yang menyediakan jasanya. Namun pernah ada beberapa provider atau operator seluler yang dulu pernah ada di Indonesia namun kini sudah tidak dan tinggal kenangan. Berikut ulasan singkatnya.

BACA JUGA: Festival Voodoo Internasional

Fren

Memasuki era 2000an, ponsel mulai menjamur di Indonesia dan para provider mulai menggalakan persaingan tarif. Fren yang didirikan oleh PT. Mobile 8 Telecom menawarkan tarif yang cukup murah saat itu. Fren sendiri adalah operator berbasis CDMA. Salah satu produk yang terkenal dari Fren adalah sebuah hape bundling Samsung yang layarnya masih monokrom dan tidak bisa berganti dengan kartu lain (inject). Fren yang tak mampu bersaing akhirnya melakukan merger dengan Smart Telecom dan kini menjadi Smartfren.

Operator Seluler Esia

Operator yang melahirkan ponsel legendaris “Esia Hidayah” ini didirikan oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dan menggunakan tekonologi berbasis CDMA. Dulu, Esia sering melakukan promo tarif murah termasuk tarif SMS yang dihitung satu rupiah per karakter ke semua operator. Berbeda dengan Fren yang menggunakan nomor universal, Esia menggunakan nomor awal berdasarkan kode telepon layaknya telepon rumah. Ketika ke luar kota, Esia dulu sempat menyediakan layanan Esia Gogo untuk mengganti kode nomor awalan. Esia berhenti beroperasi pada 2015 dan jaringan yang digunakannya diakuisisi oleh Smartfren.

StarOne

StarOne adalah layanan telekomunikasi berbasis CDMA yang dimiliki oleh Indosat. Jaringan StarOne mempunyai jangkauan yang luas dan pelanggannya pun lumayan banyak. Namun pada 2015 Indosat menghentikan layanan StarOne terkait peraturan pemerintah terkait frekuensi 800 Mhz yang akan digunakan untuk kepentingan jaringan lain yang lebih penting. Dengan kata lain untuk 4G guys.

Operator Seluler Ceria

Ceria identik dengan operator CDMA dengan tarif murah. Provider ini dimiliki oleh PT. Sampoerna Telecom Indonesia (STI) dan sudah ada sejak 1986. Ceria pernah merilis produk berupa hape murah dengan fitur sederhana. Namun karena jumlah pelanggan yang tidak terlalu banyak dan pemerintah memberlakukan peraturan berupa pengalihan frekuensi, Ceria pun harus menghentikan layanannya. Pada 2017, STI meluncurkan Net1 yang berjalan di jaringan 4G LTE di frekuensi 450 Mhz.

Flexi

Telkom Flexi bukan telepon biasa..” Begitulah bunyi iklan Telkom Flexi di televisi dulu. Flexi sendiri merupakan layanan CDMA yang dimiliki oleh perusahaan BUMN, Telkom. Karena kalah bersaing dengan GSM dan jumlah pelanggan yang terus menurun Telkom menutup layanan Flexi dan memindahkan pelanggan yang tersisa ke Telkomsel. Dulu, Flexi juga pernah menjual hape bundling dengan harga yang terjangkau.

Hepi

Sama seperti Fren, Hepi adalah layanan telekomunikasi di bawah PT. Mobile 8 Telecom. Hepi berteknologi Fixed Wireless Access (FWA) dan tujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Seperti yang diketahui setelah Fren dan Smart Telecom bertranformasi menjadi Smartfren, produk Hepi tidak dilanjutkan lagi.
Nah, dulu kalian pernah pakai yang mana nih? Saya dulu pernah pakai Esia waktu punya Nokia CDMA. Pokeronline

No comments:

Post a Comment